Skripsi jalur langit, boleh ?
Bagi sebagian mahasiswa tingkat akhir, skripsi jadi mimpi buruk yang menghantui di masa akhir perkuliahan. Namun, mau tidak mau, suka tidak suka, untuk mendapatkan gelar sarjana setiap mahasiswa harus mampu melewati skripsi. Tak heran bila skripsi justru menjadi sosok momok yang menakutkan sekaligus menyeramkan. Paradigma atau cara pandangan seperti itu muncul akibat beberapa kendala ketika hendak menyelesaikannya. Misalnya, ketika mencari judul, melakukan penelitian, mengumpulkan teori/referensi, menghadap dosen pembimbing bahkan hingga sidang skripsi hendak berlangsung.
Sayangnya, pertanyaan "kapan judul di acc ?”, “Udah nyari jurnal pendukung ?”, “kapan nyusun skripsi nya ?” , “kapan lulus nya ?”. sudah mulai membuat telinga para mahasiswa Tingkat akhir panas.
Dalam upaya menulis skripsi, seorang calon sarjana tidak bekerja sendirian, atau tanpa bimbingan dari orang-orang yang sudah memahami seluk beluk penulisan skripsi. Kehadiran pembimbing diharapkan dapat membantu mahasiswa tersebut dalam mempersiapkan diri, baik secara mental maupun secara materil.
Sebagian orang mempunyai pendapat, katanya kesuksesan adalah milik si good looking, good rekening, good family, orang kaya dan punya orang dalem. Tenang saja, biar kata keluarga kita biasa saja, relasi alakadarnya, kita tetep punya kesempatan untuk bisa meraih sesuatu dalam hidup ini.
Salah satu tujuan dari doa adalah memberikan segala kemudahan, kelancaran dan terhindarnya seseorang dari sesuatu yang menyulitkan dalam menjalani hidup. Termasuk meminta doa supaya diberi kemudahan ketika hendak mengerjakan/menyelesaikan skripsi bagi mahasiswa yang sedang berjuang mendapatkan gelar sarjana.
Di mulai dengan amalan-amalan ini, kita tembus jalur langit. Insyaallah sat-set-sat-set dipermudah :
Komentar
Posting Komentar